Detail Luaran Lainnya

Kembali

StatusDraft
JudulMODEL PENGEMBANGAN LITERASI SASTRA MELALUI PEMBELAJARAN ALIH WAHANA MENGGUNAKAN KARYA FIKSI WARNA LOKAL DALAM PENGEMBANGAN KARAKTER UTAMA
JenisPrototype
DeskripsiAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi, materi, media, dan evaluasi model pengembangan literasi sastra menggunakan karya fiksi warna lokal. Peneitian ini berupa penelitian dan pengembangan atau research and development (R and D) Borg dan Gall (1983) menggunakan sepuluh langkah. Subjek penelitian adalah 18 mahasiswa program studi Sastra Indonesia semester satu yang mengikuti matakuliah membaca sastra
Hasil penelitian literasi sastra dilakukan mealui (1) strategi lieterasi melalui alih wahana dengan memetakan fiksi warna lokal , meningkatkan kualitas membaca, mengoleksi karya sastra, menentukan topik, dan menyusun alih wahana (2) materi pembelajaran literasi sastra menggunakan fiksi warna lokal 94,4% menunjukan bahwa materi belum dikuasai. Hanya ada 5,6% materi sastra warna lokal yang pernah dibaca, dari 24 judul karya fiksi warna lokal, 6 orang membaca fiksi warna lokal Ronggeng Dukuh Paruk, Bekisar Merah, Kubah, Para Priyayi, Pasar Karya, dan Azab dan Sengsara, topik yang disukai berturut-turut cinta kasih, pengorbanan, perjuangan, harapan, sosial budaya, dan kisah sukses. Topik yang kurang disukai Jender, politik, ideologi, dan pendidikan (3) Media yang digunakan mahasiswa adalah karya fiksi (87,88), puisi (80%) dan Drama (4, 33%), mahasiswa memperoleh karya sastra berturut- turut meminjam di perpustakaan, meminjam dari teman, membeli di obral buku, dan membei di toko buku, mahasiswa mengoleksi karya sastra dalam bentuk buku sastra, USB, dan bentuk lain (kliping), mahasiswa membeli 2 buku sastra dalam satu tahun. (4) Evaluasi dalam menulis karya sastra produk alih wahana sebanyak 16 mahasiswa (88,89%) menulis puisi, dan 2 orang (11,11%) orang menulis cerpen. Karya sastra yang ditulis dalam bentuk puisi adalah Sitti Nurbaya, Bekisar Merah, Ronggeng Dukuh Paruk, Pengakuan Parirem, dan Tarian Bumi. Kualitas penulisan puisi belum memenuhi syarat unsur struktural dalam penulisan puisi. Tiga orang menulis alih wahana dalam bentk puisi berkualitas baik. 2 orang berkualitas sedang, dan 11 orang berkualitas kurang. Karakter utama yang ditulis melalui alih wahana adalah cinta kasih, keiklasan, bertanggung jawab, pantang menyera, dan pengorbanan. Mahasiswa membaca karya sastra selama 1-2 jam dalam seminggu. Penyempurnaan produk akhir dilakukan berkait dengan materi dan evaluasi menulis alih wana berkait dengan pengembangan alih wahana berdasar sastra warna lokal

Kata Kunci: Literasi satra, warna lokal, karakter utama
Tahun(not set)