Detail Luaran Lainnya

Kembali

StatusDraft
JudulPOLA KOMUNIKASI KELUARGA YANG DIKEPALAI WANITA DI DESA WEDOMARTANI, NGEMPLAK, SLEMAN
Jenis
DeskripsiPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi wanita sebagai kepala keluarga dengan anaknya dan hambatan yang terjadi pada proses komunikasi antara wanita kepala keluarga dengan sang anak. Hal ini mengacu pada latar belakang mengenai kehidupan keluarga yang dikepalai wanita, dimana terjadi proses perubahan peranan wanita dari status sosialnya yang baru sebagai ayah dan ibu bagi anak-anaknya dalam proses sosialisasi. Proses sosialisasi disini maksudnya adalah proses komunikasi antara orang tua dan anak. Tentu saja hal ini tidaklah mudah, karena wanita kepala keluarga harus memposisikan dirinya sebagai ayah sekaligus ibu dalam proses komunikasi yang terjalin. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif dan mengambil lokasi penelitian di Desa Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Sample di dalam penelitian ini berjumlah 12 informan yang terdiri dari 3 informan mewakili kelompok wanita kepala keluarga yang bercerai, 6 informan mewakili kelompok wanita kepala keluarga yang suaminya meninggal, dan 3 informan mewakili kelompok wanita kepala keluarga yang suaminya pergi. Adapun hasil dari penelitian ini adalah (1) Pola komunikasi yang terjadi pada wanita kepala keluarga dengan sang anak di Desa Wedomartani, Ngemplak, Sleman adalah pola komunikasi interpersonal yang bersifat langsung (tatap muka). Hal ini tampak dari posisi komunikator (pengirim pesan) dan komunikan (penerima pesan) dapat dilakukan oleh ibu maupun anak, selain itu komunikasi yang terjadi dilapangan penelitian menunjukkan adanya umpan balik yang sangat diperlukan dalam proses komunikasi; dan (2) Pola komunikasi satu arah terjadi saat sang ibu memberikan pengertian tentang kondisi keluarga, seperti kondisi kesehatan sang ayah yang tidak baik; ibu yang memperoleh penghasilan lebih tinggi dari sang ayah; saat ibu dan ayah harus berpisah dan saat ibu menanamkan nilai kedisiplinan serta kemandirian pada sang anak. Sedangkan komunikasi dua arah terjadi manakala ibu mendengarkan dan menanggapi cerita sang anak mengenai hubungan pertemanannya di sekolah saat menemani anak belajar; saat ibu mengajak anak jalan-jalan keluar rumah untuk berbelanja atau makan di luar sehingga bisa berbagi cerita tentang apa yang diinginkan satu sama lain; dan saat ibu menanggapi kekesalan sang anak yang disebabkan karena tingkat emosi anak yang terkadang belum dapat terkontrol.
Tahun(not set)