Detail Luaran Lainnya

Kembali

StatusPenerapan
JudulTINGKAT PEMAHAMAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN, KEPALA SEKOLAH, GURU DAN SISWA SMK TERHADAP PENDIDIKAN KEJURUAN SEBAGAI PENDIDIKAN DUNIA KERJA
Jenis
DeskripsiLulusan SMK diharapkan dapat berpeluang bekerja, menjadi wirausahawan dan melanjutkan studi ke pendidikan tinggi. Dilain pihak, sampai saat ini masih muncul gejala-gejala yang menunjukkan harapan tersebut belum dapat terealisasi seutuhnya. Kegamangan/mispersepsi/ kekeliruan beliefe mengenai pendidikan kejuruan oleh para stakeholder memiliki dampak yang sistematis pada outcame lulusan SMK dikarenakan berpengaruh pada action yang dilakukan oleh para stakeholder dari hulu (pengambil kebijakan) sampai dengan hilir (pelaksana kegiatan). Tujuan penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan Tingkat Pemahaman Ideal Kepala Dinas Pendidikan terhadap Pendidikan Kejuruan Sebagai Pendidikan Dunia Kerja; (2) mendeskripsikan Tingkat Pemahaman Kepala Sekolah, Guru dan Siswa SMK terhadap Pendidikan Kejuruan Sebagai Pendidikan Dunia Kerja; dan (3) memaparkan rekomendasi terkait eksistensi pendidikan kejuruan sebagai pendidikan dunia kerja yang bisa dilakukan para stakeholder. Untuk menjawab tujuan pertama dilakukan dengan studi literatur. Metode survey dengan memberikan angket berupa isian tertutup dan isian terbuka digunakan dalam penelitian ini untuk menjawab tujuan kedua dan ketiga. Jumlah responden kepala SMK sebanyak 5 responden, guru SMK sebanyak 5 responden dan siswa SMK sebanyak 110 responden berasal dari SMKN 2 Pengasih, SMK Muhammadiyah 2 Wates, SMK Maarif 3 Wates, SMKN 1 Sedayu dan SMKN 2 Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tingkat Pemahaman Ideal Kepala Dinas Pendidikan terhadap Pendidikan Kejuruan Sebagai Pendidikan Dunia Kerja harus dapat memahami 11 aspek secara baik dan komprehensif, meliputi aspek arti, fungsi, tujuan, manfaat, karakteristik, prisnsip, asumsi, landasan, model penyelenggaran, kurikulum dan kerjasama dalam pendidikan kejuruan; (2) Secara umum tingkat pemahaman pendidikan kejuruan sebagai pendidikan kejuruan oleh Kepala SMK dalam kategori “paham” (skor rerata 4,15), tingkat pemahaman Guru SMK dalam kategori “paham” (skor rerata 4,05), dan tingkat pemahaman Siswa SMK dalam kategori “paham” (skor rerata 4,12). Meskipun demikian perlu dilakukan penguatan pada aspek yang dinilai masih kurang paham terutama pada aspek landasan dan fungsi kejuruan; dan (3) Rekomendasi terkait eksistensi pendidikan kejuruan sebagai pendidikan dunia kerja yang bisa dilakukan para stakeholder, diantaranya adalah: (a) Guru harus berinovasi, variatif dan mengikuti update perkembangan terkait pelaksanaan pembelajaran; (b) pendidikan kejuruan perlu memberikan materi kewirausahaan dengan lebih terencana dan terstruktur; (c) kerjasama dan kolaborasi dibutuhkan antara perumus kebijakan, penyedia tempat kerja, fasilitator pembelajaran (guru SMK); (d) link and match SMK dengan dunia kerja harus diupayakan; dan (e) perlunya peran perguruan tinggi khususnya perguruan tinggi pencetak praktisi pendidikan kejuruan dalam penanaman pemahaman konsep pendidikan kejuruan pada para stakeholder.
Tahun(not set)